Media relations adalah suatu usaha seorang public relations dalam menjalin hubungan baik dengan media untuk membangun dan mempertahan reputasi perusahaan melalui pemberitaan pada media massa.
Apa saja sih kegiatan media relations?
Kegiatan media relations meliputi proses pengiriman press release (siaran pers), mengadakan konferensi dan perjalanan pers, menjadi narasumber media, mengadakan media gathering, mengadakan wawancara khusus, serta merencanakan special event.
Lalu, apa sih tips dalam melakukan kegiatan media relations masa kini?
Ini dia tips-tips media relations masa kini yang telah didapat dari diskusi narasumber BRIEFER pada webinar “What Media Want From Public Relations?” kemarin bersama mas Dhimas Ginanjar sebagai pimpinan redaksi jawapos.com, kak Dina Vionetta selaku praktisi corporate communications. Let us guide you through.
1. Mengenal media yang dituju dengan baik
Sebelum kita menyebar press release dan membuat program, pastikan kita mampu mengidentifikasi media yang cocok serta mengenal baik jenis media yang akan kita pilih. Apabila kita memiliki press release mengenai musik, maka kita juga harus memilih media yang sesuai dengan topik tersebut untuk meningkatkan peluang kita dalam memiliki berita yang akan dimuat.
2. Membuat press release dengan news value dan judul eye-catching
Setelah menargetkan media yang tepat, kita harus menyiapkan press release yang memiliki news value atau nilai berita yang tinggi beserta judul yang mampu menarik orang untuk membaca. Pastikan juga isinya detail, jelas, adanya kutipan dari para petinggi, dan memiliki kegunaan dan kelayakan untuk disebarkan kepada masyarakat.
3. Tidak membuat press release yang terlalu hard-selling
Jadikan press release yang kamu buat bersifat soft-selling. Berita yang bersifat hard-selling adalah bahan yang termasuk sebagai iklan sehingga tidak dapat diberitakan sebagaimana berita normal pada biasanya.
4. Keep in touch dengan jurnalis dan awak redaksi media
Tahukah kamu? Tak hanya diajak makan siang bareng untuk ngobrol dan berdiskusi, jurnalis sangat menghargai upaya-upaya kecil kita dalam menjalin hubungan baik dengannya melalui ucapan selamat ulang tahun ataupun ucapan lebaran lho.
Dengan memiliki hubungan yang baik, jurnalis dan awak media akan selalu open dan menunggu jawaban kita apabila adanya masalah.
5. Selalu ramah dan terbuka dengan pertanyaan
Kita harus selalu ramah dan terbuka untuk segala pertanyaan yang awak media lontarkan. Jangan sampai kita maupun tim kita acuh terhadap para rekan jurnalis. Yang mereka inginkan hanya jawaban untuk menindaklanjuti kabar yang beredar, and we should always be around when they need necessary informations.
Jika tidak, awak media kemungkinan akan mendapatkan informasi dari lain pihak yang malah dapat merugikan perusahaan.
6. Membuat acara interaktif untuk para jurnalis
Dengan mengadakan acara yang interaktif, perusahaan dapat mengumpulkan banyak jurnalis sambil membangun relasi.
Rekan jurnalis juga akan bahagia dan lancar dalam membuat berita dan dapat merasakan sendiri fitur dari produk yang telah kita luncurkan. The output? An engaging story.
7. Tidak melibatkan amplop dalam menjalin hubungan dengan media
Hindari selalu berpikir bahwa media membutuhkan “amplop” untuk berita yang kita ingin terbitkan, karena media dan jurnalis punya kode etik pekerjaan. Hal tersebut juga dapat memicu kebiasaan transaksi yang kurang sehat kedepannya.
8. Memberikan statement yang didukung dengan data
Awak redaksi media akan terus mendapatkan tantangan dengan semakin berkembangnya era informasi, sehingga berita yang diberikan pun harus kredibel dan berkualitas.
Untuk itu, PR tentu harus memberikan berita dengan data-data yang akurat agar informasi kepada masyarakat dapat dipenuhi. Hal ini juga untuk menghindari “blunder” yang akan terjadi apabila terjadinya suatu krisis maupun adanya berita hoax yang beredar mengenai perusahaan.
Semoga informasi berikut dapat bermanfaat bagi para praktisi PR dan semua orang yang tertarik terhadap karir menjadi seorang PR. Selamat mempraktikkan!